Struktur Organisasi

Struktur Organisasi :

Ketua Yayasan : Hj.Popong Nurhayati, S.Pd
Ketua Penyelenggara : Ahmad Dani Daelani
Guru : Ela Nurlaela & Nova
Administrasi : Hendry Husen
Operator : Herry Solihin, SE

Selasa, 29 Maret 2016

Berita Hari ini



8 Masalah PAUD di Indonesia 

 

Ilustrasi Anak-anak

Jakarta - Walau Indonesia hanya mengakui Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun sejak SD hingga SMA, namun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sudah berjalan dengan berbagai kekeurangannya. Setidaknya ada delapan masalah yang dihadapi PAUD saat ini.

"Pertama adalah tingkat pendidikan guru dimana hanya 23,06 persen berpendidikan strata-1 (S1)," kata Ketua Umum Himpunan Pendidik PAUD Seluruh Indonesia (Himpaudi), Netti Herawati, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (10/3).

Sementara kata dia, menurut Standar Nasional Pendidikan seharusnya guru PAUD baik formal maupun non formal minimal S1 PAUD, psikologi, atau kependidikan. Kedua, persoalan kualitas program dan lembaga PAUD. Ketiga, masih sepertiga anak usia 3-6 tahun yang belum mendapat layanan PAUD. Keempat, keterlibatan keluarga yang belum sejalan bersama lembaga PAUD. "Padahal PAUD adalah kerja membangun pondasi bangsa dan menumbuh kembangkan anak. Jadi semua pihak, termasuk orang tua sudah seharusnya mendukung upaya tersebut," tegasnya.

Kelima, pembelajaran PAUD yang seharusnya 80 persen membangun sikap, saat ini justru fokus pada pembelajaran baca-tulis-hitung (calistung) yang bernuansa akademik. "Ini juga jadi persoalan, selain masalah investasi pendidikan, masalah gizi dan status guru PAUD non formal yang belum dianggap sebagai guru," ujar Netti.

Melihat masalah dan tantangan tersebut, Netty menekankan Himpaud akan berupaya menjadi organisasi yang profesional dan mandiri. 

Saat ini lembaga itu ada di semua provinsi, dengan cabang di 92 persen kabupaten/kota, dan 72 persen tingkat kecamatan. "Sudah saatnya, PAUD menjadi agen penggerak Gerakan Nasional PAUD berkualitas, agen penggerak Gerakan Pendidikan Keluarga dan agen penggerak Gerakan Pembelajaran Aku Anak Jujur. Nantinya semua PAUD akan bergerak dalam Gerakan Satu Hati, Satu Dedikasi dan Satu Aksi," ulasnya.





Rabu, 23 Maret 2016

Contoh Jadwal Pelajaran PAUD


 
Hari
Jam
Kegiatan
Nama Guru
 Senin
08.00-08.30
08.30-09.00
09.30-10.00
Kegiatan pagi Pemanasan
Materi Matematika
Evaluasi dan Bermain

Selasa
08.00-08.30
08.30-09.00
09.30-10.00
Kegiatan Pagi Pemanasan
Materi Bhs. Indonesia
Evaluasi dan Bermain

Rabu
08.00-08.30
08.30-09.00
09.30-10.00
Kegiatan Pagi Pemanasan
Materi Sains
Evaluasi dan Bermain

Kamis
08.00-08.30
08.30-09.00
09.30-10.00
Kegiatan Pagi Pemanasan
Materi Bermain Peran
Evaluasi dan Bermain

Jum’at
08.00-08.30
08.30-09.00
09.30-10.00
Kegiatan Pagi Pemanasan
Materi Agama
Evaluasi dan Bermain

Sabtu
08.00-08.30
08.30-09.00
09.30-10.00
Kegiatan Pagi Pemanasan
Materi Keterampilan
Evaluasi dan Bermain


Pengertian dan Konsep Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

 
 
1. Pengertian PAUD

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang memberikan pengasuhan, perawatan, dan pelayanan kepada anak Usial Lahir sampai 6 tahun. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki sekolah dasar dan kehidupan tahap berikutnya.
   
Pendidikan usia dini  merupakan wahana  pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan pada anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada lembaga pendidikan anak usia dini, seperti : Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan Padu Sejenis  maupun Taman Kanak-kanak sangat tergantung pada sistem dan proses pendidikan yang dijalankan. 

Salah satu pemenuhan hak pendidikan sejak dini pada usia 3-5 tahun yang kemudian dilakukan masyarakat dan pemerintah yaitu program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Didalam pelaksanaannya, setiap kelurahan yang ada di Indonesia didorong untuk memiliki minimal satu PAUD. PAUD merupakan alternatif pemenuhan hak pendidikan selain Taman Kanak-Kanak (TK) atau Taman Pendidikan Alqur�an (TPA).

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2005, PAUD termasuk dalam jenis pendidikan Non Formal. Pendidikan Non Formal selain PAUD yaitu Tempat Penitipan Anak (TPA), Play Group dan PAUD Sejenis. PAUD sejenis artinya PAUD yang diselenggarakan bersama dengan program Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu untuk kesehatan ibu dan anak). Sedangkan pada Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), PAUD dimasukkan kedalam program Pendidikan Luar Sekolah (PLS).

Pada penyelenggaraan PAUD, jenis pendidikan ini tidak menggunakan kurikulum baku dari Depdiknas, melainkan menggunakan rencana pengajaran yang disebut Menu Besar. Menu Besar ini mencakup pendidikan moral dan nilai keagamaan, fisik/motorik, bahasa, sosial-emosional dan seni. Panduan dalam Menu Besar ini akan dikembangkan oleh tiap PAUD, berdasarkan kebutuhan dan kemampuan masing-masing PAUD.

Selain tidak menggunakan kurikulum baku, PAUD juga ditujukan untuk kalangan ekonomi miskin. Karena biasanya PAUD tidak menarik iuran sekolah atau menarik iuran dengan jumlah yang sangat kecil. Hal ini untuk memenuhi hak pendidikan anak, mendapatkan pendidikan dasar secara cuma-cuma (Pasal 31 Konvensi Hak Anak).


Bentuk-bentuk Paud terdiri dari :
  1. PAUD Formal ; TK, Raudhatul Atfal.
  2. PAUD Non Formal ; Kelompok Bermain (KB), Taman Pendidikan Anak (TPA), Pos Paud ..dll
  3. PAUD Informal ; Keluarga

2. Konsep Dasar PAUD 

Hakikat Anak Berkaitan dengan Anak Usia Dini
Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Ia memiliki karakteristik  yang  khas dan  tidak sama dengan orang dewasa serta akan berkembang menjadi manusia dewasa seutuhnya. Dalam hal ini anak merupakan seorang manusia atau individu yang memiliki pola perkembangan dan kebutuhan tertentu yang berbeda dengan orang dewasa. 
 
Anak memiliki berbagai macam potensi yang harus dikembangkan. Meskipun pada umumnya anak memiliki pola perkembangan yang sama, tetapi ritme perkembangannya akan berbeda satu sama lainnya karena pada dasarnya anak bersifat individual.
 
Anak usia dini adalah  sosok individu yang sedang menjalankani proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia  0 – 8 tahun (NAEYC, 1992).
 
Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek seperti: fisik, sosio-emosional, bahasa dan kognitif sedang mengalami masa yang  tercepat dalam  rentang perkembangan hidup manusia (Berk,1992). 
 
Anak usia dini terbagi menjadi 4 (empat) tahapan yaitu masa bayi dari usia lahir sampai 12 (dua belas) bulan, masa kanak-kanak/batita dari usia 1 sampai 3 tahun, masa prasekolah dari usia 3 sampai 5 tahun dan masa sekolah dasar dari usia 6 sampai 8 tahun. 
 
Setiap tahapan usia yang dilalui anak akan menunjukkan karakteristik yang berbeda. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak  haruslah memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan. Apabila perlakuan yang diberikan tersebut tidak didasarkan pada karakteristik perkembangan anak, maka hanya akan menempatkan anak pada kondisi yang menderita.

Berkaitan dengan anak usia dini, terdapat beberapa masa yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi bagaimana seharusnya seorang pendidik menghadapi anak usia dini, sebagai berikut:
 
1. Masa Peka
2. Masa Egosentris
3. Masa Meniru
4. Masa Berkelompok
5. Masa Bereksplorasi
6. Masa Pembangkangan

Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini
Secara umum tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sedangkan berdasarkan tinjauan aspek didaktis psikologis tujuan pendidikan di Pendidikan Anak Usia Dini yang utama adalah:
 
  • Menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan agar mampu menolong diri sendiri (self help), yaitu mandiri dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri seperti mampu merawat dan menjaga kondisi fisiknya, mampu mengendalikan emosinya dan mampu membangun hubungan dengan orang lain.   
  • Meletakkan dasar-dasar tentang bagaimana seharusnya belajar (learning how to learn). Hal ini sesuai dengan perkembangan paradigma baru dunia pendidikan melalui empat pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO, yaitu learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together yang dalam implementasinya di  lembaga PAUD dilakukan melalui pendekatan learning by playing, belajar yang menyenangkan (joyful learning) serta menumbuh-kembangkan keterampilan hidup (life skills) sederhana sedini mungkin. 

3. Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini 

 
Program kegiatan bermain pada pendidikan anak usia dini memiliki sejumlah fungsi, yaitu: (1) untuk mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya, (2) mengenalkan anak dengan dunia sekitar, (3) mengembangkan sosialisasi anak, (4) mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak dan (5) memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya.

Berdasarkan tujuan pendidikan anak usia dini dapat ditelaah beberapa fungsi pendidikan anak usia dini, yaitu :
a. Fungsi Adaptasi
Berperan dalam membantu anak melakukan penyesuaian diri dengan berbagai kondisi lingkungan serta menyesuaikan diri dengan keadaan dalam dirinya sendiri. Dengan anak berada di lembaga pendidikan anak usia dini, pendidik membantu mereka beradaptasi dari lingkungan rumah ke lingkungan sekolah. Anak juga belajar mengenali dirinya sendiri.

b. Fungsi Sosialisasi
Berperan dalam membantu anak agar memiliki keterampilan-keterampilan sosial yang berguna dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari dimana ia berada. Di lembaga pendidikan anak usia dini anak akan bertemu dengan teman sebaya lainnya. Mereka dapat bersosialisasi, memiliki banyak teman dan mengenali sifat-sifat temannya.

c. Fungsi Pengembangan
Di Lembaga pendidikan anak usia dini ini diharapkan  dapat pengembangan berbagai potensi yang dimiliki anak. Setiap unsur potensi yang dimiliki anak membutuhkan suatu situasi atau lingkungan yang dapat menumbuhkembangkan potensi tersebut kearah perkembangan yang optimal sehingga menjadi potensi yang bermanfaat bagi anak itu sendiri maupun lingkungannya.

d. Fungsi Bermain
Berkaitan dengan pemberian kesempatan pada anak untuk bermain, karena pada hakikatnya bermain itu sendiri merupakan hak anak sepanjang rentang kehidupannya. Melalui kegiatan bermain anak akan mengeksplorasi dunianya serta membangun pengetahuannya sendiri
.

Prinsip dalam Pendidikan Anak Usia Dini  

Untuk memenuhi aspek-aspek dalam perkembangan anak baik aspek fisik, kognitif, sosial emosional dan bahasa serta aspek lainnya seperti agama dan moral, kemandirian dan seni), maka perlu dilakukan berbagai prinsip yang meliputi:

1. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
2. Belajar melalui bermain
3. Pendekatan  Berpusat pada Anak
4. Pendekatan Kontruktivisme
5. Pendekatan Kreatif dan inovatif
6.  Lingkungan yang kondusif
7. Menggunakan pembelajaran terpadu
8. Pengembangan Tematik
9. Menggunakan berbagai media dan sumber belajar
10. Mengembangkan berbagai kecakapan hidup

Cara Upgrade Aplikasi Dapopaudni ke Versi 2.0.2



Bagi Ayah Bunda yang belum mengerti cara upgrade Dapopaudni ke versi 2.0.2 ini caranya :


  • klik Start menu kemudian ketik dikolom search "service" (tanpa tanda kutip) kemudian cari file yang bernama "Dapopaudni" kemudian klik kanan pada filenya lalu pilih stop. kemudian cari/pilih file yang bernama "DapopaudniWeBSrv" lalu klik kanan pad nama filenya lalu pilih "Stop" 
  • Backup Folder Database, caranya buka file explorer masuk ke Folder C kemudian cari folder Program File lalu double klik pada foldernya kemudian cari Folder yang bernama "Dapopaudni" lalu double klik foldernya kemudian cari folder yang bernama "Database" lalu klik kanan pada folder Database lalu pilih "Copy" kemudian paste-kan ke folder yang ayah bunda inginkan (kalau bisa nama foldernya yang gampang diingat) 
  • kemudian "Uninstall" Aplikasi Dapopaudni yang sudah ada dengan menggunakan Aplikasi pihak ketiga yang bernama "Revo Uninstaller"
  • Klik Start kemudian tulis dikolom search kata "Regedit" kemudian double klik pada folder HKEY_LOCAL_MACHINE, kemudian cari folder yang bernama "SOFTWARE" dan double klik pada foldernya, lalu cari folder yang bernama "DitjenPaudni" kemudian klik kanan pada foldernya dan pilih "Delete". kemudian Restart PC atau Laptop ayah bunda
  • Setelah PC/Laptop ayah bunda aktif lagi, Install Program Dapopaudni Versi 2.0.2 yang sudah ayah bunda download sebelumnya
  • Kemudian cari  file hasil backup Database yang ayah bunda buat tadi (langkah no. 2), klik kanan pada foldernya lalu pilih "Copy"
  • Buka Folder "C" kemudian buka Folder Program File kemudian cari Folder yang bernama "Dapopaudni" kemudian double klik pada foldernya lalu "Copy Paste atau Replace-kan folder backup difolder ini
  •  Install Patch Dapopaudni versi 2.0.2
  • Buka Aplikasi Dapopaudni kemudian Login dengan Username milik ayah bunda..
Demikian Tutorial ini kami sampaikan, mudah-mudahan dapat membantu ayah bunda. jangan lupa commentnya ya.....Wassalam