Rembuknas Pendidikan dan Kebudayaan 2016, Mendikbud Anies Baswedan: "Kita Harus Kedepankan 4C : (Creativity/Kreatifitas, Critical thinking/Berfikir Kritis, Communication/Komunikasi , dan Collaboration/Kerjasama "
Minggu
malam, 21 Februari 2016, Gedung Garuda di Kompleks Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Kemdikbud, Bojongsari, Depok, begitu meriah. Bukan hanya saat
itu dipadati undangan dan peserta Rembuk Nasional (Rembuknas)
Pendidikan dan Kebudayaan 2016 dari seluruh nusantara, akan tetapi
suasana lebih hangat karena acara pembukaan Rembuknas juga dimeriahkan
dengan penampilan tari Mahelat Lebo.
Para penari dengan gerakan aktraktif serta akrobatik diiringi musik
rancak khas Suku Dayak, begitu menggema seakan membakar semangat. Dan
memang, tari Mahelat Lebo menggambarkan kesiapsiagaan suku Dayak
Bakumpai dalam mempertahankan “lebo” atau kampung halaman dari berbagai
gangguan dan ancaman. Dengan semangat berkobar bagaikan api
menyala-nyala mereka berjuang melindungi Bumi Pertiwi penuh cinta kasih
terhadap Tanah Air untuk kemakmuran bersama-sama.
Dalam konteks itu, Tari Mahelat Lebo seakan menegaskan semangat
kebersamaan dalam membangun pendidikan dan kebudaayaan inilah yang juga
secara substansial diusung dalam Rembuknas Pendidikan dan Kebudayaan
2016 melalui tema “Meningkatkan Pelibatan Publik dalam Membangun
Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan di Pusat dan Daerah.”
Rembuknas Pendidikan dan Kebudayaan yang resmi dibukan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dihadiri Sekretaris Direktorat
Jenderal Kemdikbud, Didik Suhardi, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar
Farid, Deputi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Agus Sartono,
jajaran pejabat Eselon I – IV di lingkungan Kemdikbud, serta peserta
Rembuknas dari berbagai dinas terkait di lingkungan Kemdikbud di seluruh
Indonesia.
Mewakili Menko PMK Puan Maharani yang berhalangan hadir dalam acara
pembukaan ini, Agus Sartono mengungkapkan Menko PMK mengatakan bahwa
tema Rembuknas 2016 merupakan tema yang sangat membangun. “Tema
Rembuknas 2016 mengajak kita untuk melibatkan setiap elemen dalam
masyarakat untuk memajukan dan saling berbagi tanggung jawab terkait
pendidikan dan kebudayaan di Indonesia,” pesan Puan Maharani melalui
Agus Sartono.
Sebelum membuka, Anies Baswedan berkesempatan memberikan arahan
terkait Rembuknas 2016. Dalam arahannya, Beliau mengatakan bahwa
Rembuknas 2016 bukan hanya berfungsi sebagai Rembuknas biasa. “Kita
berkumpul di sini membawa masalah untuk diselesaikan bersama. Untuk itu,
tahun ini sudah disediakan fasilitator dari para pejabat Eselon 3 di
lingkungan Kemdikbud untuk memfasilitasi jalannya diskusi Rembuknas
2016,” pesan Anies Baswedan.
Selain itu, Mendikbud juga menyinggung terkait kebijakan kurikulum
yang ke depan akan ditempuh melalui tiga jalur, yakni intrakurukuler,
ekstrakulikuler, dan nonkurikuler. “Selama ini pendidikan lebih
mengedepankan intrakurikuler padahal banyak dari kita yang mendapat
manfaat dari pendidikan ekstrakurikuler dan nonkurikuler,” katanya.
Mendikbud juga mengemukakan, dalam mengembangkan pendidikan maka ada
empat poin yang harus menjadi prioritas ke depan. Keempat hal itu
disebut Mendikbud sebagai 4C. Yakni Creativity, Critical thinking, Communication, dan Collaboration.
“Inilah antara lain yang harus menjadi bahasan kita bersama dalam
Rembuknas 2016 sehingga pendidikan kita ke depan menjadi lebih
berkualitas,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar